SUCCESS STORY
Namaku Ulil Amri, 56 tahun. Aku seorang penjahit, bapak dari 5 orang anak. Awalnya dengan menjahit aku bias menyekolahkan anak-anak ku dan bias membangun sebuah rumah sederhana, tapi sejak krisis moneter tahun 1998 usaha ku mengalami kesulitan. Pelanggan lebih memilih pakaian jadi daripada menjahit karena lebih mudah dan praktis, ditambah lagi dengan usia yang terus bertambah, rasanya berat bagiku untuk terus mempertahankan usaha ku itu.
Aku berfikir akan mengganti usahaku dengan berdagang kelontong yang tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga.
Tapi semua tidak semulus yang aku harapkan. Aku terbentur dengan modal.
Saat pusing mencari modal, diawal tahun 2004 aku berkenalan dengan MMS melalui seorang teman yang bernama Yanuar. Selama ini Yanuar mendapat bantuan modal dari MMS. Akupun berharap bisa mendapatkan pinjaman dari MMS.
Sesuai dengan persyaratan dari MMS aku bersama 9 orang teman mendirikan kelompok yang bernama “TUAH SAKATO”. Berkat bantuan dan binaan dari MMS melalui bapak Krisman kelompok ku berhasil mendapatkan pinjaman modal Rp. 1 juta per orang dengan sistem tanggung renteng, kecil memang pinjaman yang kami dapat tapi kami gunakan dengan sebaik-baiknya.
Awalnya cicilan kelompok berjalan lancar, tapi sayang dari 24 kali cicilan, 3 orang anggota kami kabur dicicilan ke-1. Terpaksalah kami merenteng sisa pinjaman mereka.
Pahitnya lagi kelompok kami dianggap kelompok bermsalah.
Syukurlah aku dan kelompok ku masih diberi kesempatan mendapatkan pinjaman diperiode ke-2 walaupun dengan jumlah yang sama.
Tiap periode bantuan pinjaman dari MMS naik. Sekarang diperiode ke-8 kelompok ku mendapatkan pinjaman Rp. 6 juta per orang.
Alhamdullilah bagi saya pribadi pinjaman itu sangat bermanfaat untuk usahaku dan semoga usaha ku terus berkembang.
Melalui tulisan ini aku mewakili kelompok Tuah Sakato mengucapkan terima kasih kepada MMS terutama kepada bapak Krisman, bapak Deni, bapak Suganda dan bapak Erwin.
Semoga kami dapat terus mendapat binaan dan kepercayaan dari MMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar